Saturday, May 12, 2012

pewaris syurga



salam and hyee :) this entry just nak share some ilmu . since i did watching Al-Hidayah tengah hari tadi . episode for this week was talking about PEWARIS SYURGA and given by ustazah Asni Abu Mansor . bagi eza episod kali ni best and seronok untuk didengar . so that is why eza google information pasal tajuk ni then decided  to make it as my post for this time . niat just nak berkongsi . btw , yaaa i did copy paste all the informations below dekat some website . so name punn copy paste kann , with no edit . ayat dia most to language from indonesia . tapi still boleh fahamm punyeee . hope you guys keep reading till the end okayy . :))

1.  Orang yang khusyu' dalam sholatnya
Imam Al Qurtubi dalam Tafsir al jami li ahkamil Qur’an, imam Qurtubi menyebutkan dalam kitabnya bahwa sebab turunya ayat ini adalah ketika Rosulullah dan para sahabatnya tidak memandang ketempat sujud ketika sholat. Maka Allah  menegur mereka semua agar sholat yang mereka lakukan menjadi khusyu’.
Sholat adalah tiangnya agama, sholat juga merupakan ibadah yang dapat mendekatkan seorang hamba dengan Rabb-nya. Sholat yang kita laksanakan setiap harinya ini memiliki syarat dan rukunnya, hal mana ini merupakan sebab diterimanya sholat yang kita lakukan. Diantara rukun-rukun sholat itu adalah khusyu'.
Khusyu' berarti menghadirkan hati, dan pikiran hanya kepada Allah semata. Karena pentingnya menghadirkan kekhusyu’an dalam sholat sampai-sampai Nabi  memerintahkan seorang sahabat untuk mengulangi sholatnya. Maka, tanda tanya yang besar bagi kita, apakah sholat yang kita lakukan selama sudah khusyu'?
Ketahuilah! bahwa ciri pertama hamba Allah yang akan mewarisi surga Firdaus-Nya adalah orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya.
Meskipun para ulama telah memberikan trik-trik agar kita meraih kekhusyu'an dalam sholat, tapi jika kita tidak berusaha keras maka hal itu akan sia-sia. Marilah kita tiru bagaimana kekhusyu'an Rasulullah dan sahabat-sahabatnya gdalam sholat mereka.

2.  Orang-orang yang menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak berguna
Seorang muslim yang baik adalah yang dapat menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat baginya. Hal ini adalah sebagaimana yang telah disinyalir oleh Rasulullah dalam haditsnya:

من حسن إسلا م المرء تركه ما لا يعنيه   

"Bukti dari baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat". [HR.Tirmidzi]
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'anul Adzim, Ibnu Katsir, 3/ 321 menafsirkan "laghwu" adalah kebathilan, dan ini mencakup kesyirikan, kemaksiatan dan perkataan juga perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat. Allah  juga mensifati hamba-Nya (‘ibadur rohman) dengan sifat ini dalam firman-Nya:

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya".

3. Orang-orang yang menunaikan zakat
Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat ini, dan yang paling masyhur adalah dua pendapat:

•    Maksud zakat di sini adalah zakat maal (harta) ini adalah pendapat Ibnu Katsir t dan kebanyakan ulama.
•    Maksud zakat di sini adalah zakat jiwa yaitu menyucikannya dari kesyirikan, kemaksiatan dan dosa. 
Adapun hari ini kita dapati betapa banyak manusia yang enggan menunaikan zakat, meskipun pada hakikatnya dia adalah orang yang mampu. Maka dalam hal ini para ulama menghukumi orang-orang yang enggan menunaikan zakat dengan beberapa hukum, dan ini adalah hukuman di dunia:
a)    Orang yang enggan menunaikan zakat karena bakhil dan dia meyakini kewajibannya maka hukuman bagi orang yang seperti ini adalah suatu kemaksiatan yang besar, fasiq dan tidak dikafirkan. Apabila dia meninggal dia dimandikan, disholatkan dan pada hari kiamat perkaranya diserahkan kepada Allah.
b)    Orang yang enggan menuniakan zakat dikarenakan menolak akan kewajibannya setelah datang penjelasan kepadanya, maka hukuman bagi orang seperti ini adalah kufur, tidak disholatkan dan tidak dikuburkan dikuburan kaum muslimin.
Adapun hukuman bagi mereka di akhirat adalah sebagaimana firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". [QS at-Taubah: 34-35]

4.  Orang-orang yang senantiasa menjaga kemaluannya.
Sifat seorang mukmin yang akan beruntung, mendapat surga Firdaus dan kekal di dalamnya adalah mereka yang senantiasa menjaga kemaluannya dari hal-hal yang diharamkan Allah. Yaitu menjaga dirinya dari perbuatan zina, liwat dan semua yang dilarang Allah. Kecuali kepada istri-istri dan budak-budak mereka. Imam As-Syafi'i t, Imam Malik t dan orang-orang yang sepakat dengan beliau mengharamkan onani dengan ayat ini. Syaikh Syanqithi t juga berpendapat demikian. 
Adapun orang-orang yang mencari selain dari yang demikian (yang telah ditentukan Allah) dari istri dan budak, mereka adalah orang-orang yang melampui batas.

5.   Orang-orang yang menjaga amanat dan janjinya
Di antara sifat yang membedakan orang mukmin dengan orang munafik adalah pada hal amanah yang debankan kepada mereka. Orang mukmin adalah orang yang senantiasa menjaga amanahnya.
Rasulullah n  mensifati orang munafik dalam haditsnya:

آية المنافق ثلا ث: إذا حدث كذب، وإذا وعد أخلف، وإذا أؤتمن خان

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, apabila diberi amanat khianat". [HR. Bukhari dan Muslim]
Amanah ini mencakup segala hal yang telah Allah titipkan kepada kita dan Dia perintahkan untuk menjaganya. Termasuk di dalamnya menjaga anggota badan kita dari hal-hal yang tidak diridhai Allah. 
Adapun janji yang dimaksud dalam ayat ini adalah semua hal yang engkau telah berjanji umtuk menjaganya, berupa hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Amat banyak ayat yanga menjelaskan perihal ini dalam Al-Qur'an diantaranya (an-Nisaa’: 58) (al-Anfal:27) (al-Ma'arij: 32) (al-Israa’: 34) (al-Maaidah: 1) (al-Fath: 10) (an-Nahl: 91) dan (al-Anbiya’: 78).
Oleh karena itu, hendaklah setiap muslim untuk senantiasa menjaga amanah yang dibebankan kepadanya dan janjinya. Karena sungguh amanah itu akan ditanyakan pada hari kiamat, Rasulullah bersabda:

كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته

"Tiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya….". [HR. Bukhari dan Muslim]

6.  Orang-orang yang menjaga sholatnya
Allah memulai memberikan ciri-ciri hamba-Nya yang akan mewarisi surga-Nya dengan sholat kemudian ditutup juga dengan sholat. Hal ini mengindikasikan bahwa sholat adalah ibadah yang sangat urgen. Karena sholat merupakan pembeda antara keislaman dan kekufuran, sebagaimana sabda Rasulullah:

إن بين الرجل والشرك والكفر ترك الصلاة
“Sesungguhnya pembeda antara keislaman, kesyirikan dan kekufuran adalah sholat”. [HR. Muslim]
Ciri yang terakhir ini adalah kelanjutan dari ciri yang pertama. Yang itu berarti bahwa orang yang telah khusyu' dalam sholatnya dia dituntut untuk menepati waktunya.
Sholat adalah ibadah yang telah ditetapkan waktunya, maka janganlah sekali-kali kita mengundur-undur waktu yang telah ditetapkan itu. Allah berfirman: "Sesungguhnya sholat telah ditentukan waktu-waktunya atas orang-orang yang beriman ".
Allah mengancam hamba-hamba-Nya yang mengerjakan sholat dengan firman-Nya: "Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat. (yaitu) orang yang lalai dari sholatnya. Dan ingin dilihat oleh orang lain”.




thanks for reading =)

lots of love <3     http://www.emocutez.com    

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...